LAPORAN
KERJA PRAKTIK
DI
BADAN INFORMASI GEO SPASIAL
BOGOR
IDENTIFIKASI MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8
DI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
(STUDI KASUS JAKARTA UTARA)
Di
ajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan
Mata
Kuliah Kerja Praktik
AKBAR HIDAYAT
10215410880
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Badan
Informasi Geospasial (disingkat BIG),
sebelumnya bernama Badan Koordinasi
Survei dan Pemetaan Nasional (disingkat Bakosurtanal), adalah lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang informasi geospasial. BIG berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden dan dipimpin
oleh seorang kepala. Dr. Asep Karsidi, M.Sc. saat ini menjabat sebagai Kepala BIG berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 29/M Tahun 2012. Dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, BIG dikoordinasikan oleh Menteri Riset dan Teknologi.
Badan Informasi Geospasial (BIG) lahir untuk menggantikan
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) sebagai penuaian
amanat pasal 22 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
(IG). UU ini disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada tanggal
15 April 2011 dan disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang
Yudhoyono, pada tanggal 21 April 2011. Lahirnya BIG ditandai dengan
ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 94 tahun 2011 mengenai Badan Informasi
Geospasial pada tanggal 27 Desember 2011.
Kegiatan
interpretasi Mangrove yang dilakukan oleh BIG saat ini menggunakan citra
landsat 8. Hutan mangrove merupakan
daerah yang dapat mencegah adanya abrasi pantai dan merupakan ekosistem air
payau yang didalamnya terdapat berbagai jenis ikan dan udang. Oleh karena itu
perlu dijaga agar tidak terjadi kerusakan dan mengetahui sebaran dari hutan
mangrove. Salah satu metode untuk mengetahui sebaran hutan mangrove adalah
dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh.
Mangrove mempunyai fungsi strategis sebagai penyambung dan
penyeimbang ekosistem darat dan laut. Kelestarian mangrove perlu terus dijaga
dan dipantau sebaran maupun biomassanya terkait fungsi strategisnya. Salah satu
metode pemantauan mangrove adalah dengan teknologi penginderaan jauh sensor
pasif yakni menggunakan landsat 8.
Dalam membuat
laporan kerja praktik ini, penulis memfokuskan pada aspek ” identifikasi mangrove menggunakan citra landsat 8
di Badan Informasi Geospasial (Studi Kasus Jakarta Utara)”.
1.2
Maksud dan Tujuan Kerja Praktik
Maksud dari kerja praktik ini adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan
kegiatan ini menggunakan dasar yuridis mulai dari Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keppres, lnmendagri dan lain-lain. Adapun maksud dan tujuan adalah
untuk memperoleh data dan informasi yang akurat tentang kondisi dan potensi hutan
mangrove di Wilayah Jakarta Utara sebagai bahan perencanaan, pengembangan dan
perlindungan hutan mangrove sedangkan tujuannya adalah:
1)
Melakukan identifikasi sebaran mangrove dari citra landsat di wilayah
jakarta utara.
2)
Diperoleh peta sebaran mangrove wilayah jakarta utara
3)
Memperoleh gambaran tentang potensi pengembangan pemanfaaatan dan
perlindungan kawasan hutan mangrove
1.3
Manfaat Kerja Praktik
A.
Manfaat Bagi Mahasiswa
·
Dapat memperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya berguna bagi mahasiswa
yang bersangkutan apabila telah menyelesaikan perkuliahannya, sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan dunia kerja.
·
Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa
kuliah dan sekalian menambah wawasan dan pengalaman.
·
Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh selama
perkuliahan dengan praktek di lapangan, khususnya dalam Sistem Informasi
Geografis.
·
Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam kerja.
B.
Manfaat Bagi Akademik
·
Dapat meningkatkan kerja sama antara lembaga pendidikan khususnya Akademik
dengan Instansi.
·
Dapat mempromosikan keberadaan Akademik di tengah-tengah dunia kerja sehingga dapat mengantisipasi kebutuhan dunia
kerja akan tenaga kerja yang profesional dan kompeten di bidang masing-masing.
C.
Manfaat Bagi Perusahaan
·
Dapat meningkatkan kerja sama antara Akademik dengan perusahaan.
·
Membantu perusahaan dalam menyelesaikan tugas sehari-hari selama Praktek
Kerja Lapangan.
1.4
Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak
menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi permasalahan
yakni. Penulis hanya membahas mengenai
Identifikasi kenampakan hutan mangrove wilayah
jakarta utara menggunakan citra Landsat 8
1.5
Sistematika Penulisan
Laporan Kerja Praktik ini terdiri dari beberapa bab, dengan sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan
kerja praktik, manfaat kerja praktik,
batasan masalah, dan sistematika pelaporan kerja
praktik.
BAB 2 GAMBARAN
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
Pada bab ini akan dibahas mengenai sejarah instansi, visi, misi instansi,
tugas dan fungsi instansi, struktur organisasi, sumberdaya yang ada di
instansi.
BAB 3 LANDASAN
TEORI
Pada bab ini akan dibahas mengenai hutan mangrove citra Landsat 8, Penginderaan jauh, dan Ermapper
BAB 4 IDENTIFIKASI
MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL.
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan kerja praktik, identifikasi hutan mangrove,
penggunaan citra Landsat 8 dan proses kerja sistem.
BAB 5 PENUTUP
Pada bab 5 ini hanya akan membahas kesimpulan dan saran dari hasil kerja
praktik di badan Informasi Geospasial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar