Rabu, 05 Februari 2014

Laporan Kerja Praktik

LAPORAN KERJA PRAKTIK
DI BADAN INFORMASI GEO SPASIAL
BOGOR

IDENTIFIKASI MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8
DI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
(STUDI KASUS JAKARTA UTARA)

 





Di ajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan
Mata Kuliah Kerja Praktik


AKBAR HIDAYAT
10215410880
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA



FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2014




BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Badan Informasi Geospasial (disingkat BIG), sebelumnya bernama Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (disingkat Bakosurtanal), adalah lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial. BIG berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden dan dipimpin oleh seorang kepala. Dr. Asep Karsidi, M.Sc. saat ini menjabat sebagai Kepala BIG berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 29/M Tahun 2012. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BIG dikoordinasikan oleh Menteri Riset dan Teknologi.

Badan Informasi Geospasial (BIG) lahir untuk menggantikan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) sebagai penuaian amanat pasal 22 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (IG). UU ini disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada tanggal 15 April 2011 dan disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 21 April 2011. Lahirnya BIG ditandai dengan ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 94 tahun 2011 mengenai Badan Informasi Geospasial pada tanggal 27 Desember 2011.

Kegiatan interpretasi Mangrove yang dilakukan oleh BIG saat ini menggunakan citra landsat 8. Hutan mangrove merupakan daerah yang dapat mencegah adanya abrasi pantai dan merupakan ekosistem air payau yang didalamnya terdapat berbagai jenis ikan dan udang. Oleh karena itu perlu dijaga agar tidak terjadi kerusakan dan mengetahui sebaran dari hutan mangrove. Salah satu metode untuk mengetahui sebaran hutan mangrove adalah dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh.

Mangrove mempunyai fungsi strategis sebagai penyambung dan penyeimbang ekosistem darat dan laut. Kelestarian mangrove perlu terus dijaga dan dipantau sebaran maupun biomassanya terkait fungsi strategisnya. Salah satu metode pemantauan mangrove adalah dengan teknologi penginderaan jauh sensor pasif yakni menggunakan landsat 8.
Dalam membuat laporan kerja praktik ini, penulis memfokuskan pada aspek ” identifikasi mangrove menggunakan citra landsat 8 di Badan Informasi Geospasial (Studi Kasus Jakarta Utara)”.

1.2         Maksud dan Tujuan Kerja Praktik
Maksud dari kerja praktik  ini adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan dasar yuridis mulai dari Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keppres, lnmendagri dan lain-lain. Adapun maksud dan tujuan adalah untuk memperoleh data dan informasi yang akurat tentang kondisi dan potensi hutan mangrove di Wilayah Jakarta Utara sebagai bahan perencanaan, pengembangan dan perlindungan hutan mangrove sedangkan tujuannya adalah:
1)      Melakukan identifikasi sebaran mangrove dari citra landsat di wilayah jakarta utara.
2)      Diperoleh peta sebaran mangrove wilayah jakarta utara
3)      Memperoleh gambaran tentang potensi pengembangan pemanfaaatan dan perlindungan kawasan hutan mangrove

1.3         Manfaat Kerja Praktik
A.     Manfaat Bagi Mahasiswa
·        Dapat memperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya berguna bagi mahasiswa yang bersangkutan apabila telah menyelesaikan perkuliahannya, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja.
·        Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa kuliah dan sekalian menambah wawasan dan pengalaman.
·        Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktek di lapangan, khususnya dalam Sistem Informasi Geografis.
·        Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam kerja.

B.     Manfaat Bagi Akademik
·        Dapat meningkatkan kerja sama antara lembaga pendidikan khususnya Akademik dengan Instansi.
·        Dapat mempromosikan keberadaan Akademik di tengah-tengah dunia kerja  sehingga dapat mengantisipasi kebutuhan dunia kerja akan tenaga kerja yang profesional dan kompeten di bidang masing-masing.

C.     Manfaat Bagi Perusahaan
·        Dapat meningkatkan kerja sama antara Akademik dengan perusahaan.
·        Membantu perusahaan dalam menyelesaikan tugas sehari-hari selama Praktek Kerja Lapangan.

1.4         Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi permasalahan yakni. Penulis hanya membahas mengenai
Identifikasi kenampakan hutan mangrove wilayah jakarta utara menggunakan citra Landsat 8

1.5         Sistematika Penulisan
Laporan Kerja Praktik ini terdiri dari beberapa bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:



BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan kerja praktik, manfaat kerja praktik, batasan masalah, dan sistematika pelaporan kerja praktik.

BAB 2 GAMBARAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
Pada bab ini akan dibahas mengenai sejarah instansi, visi, misi instansi, tugas dan fungsi instansi, struktur organisasi, sumberdaya yang ada di instansi.

BAB 3 LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas mengenai hutan mangrove  citra Landsat 8, Penginderaan jauh, dan Ermapper

BAB 4 IDENTIFIKASI MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL.
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan  kerja praktik, identifikasi hutan mangrove, penggunaan citra Landsat 8 dan proses kerja sistem.

BAB 5 PENUTUP
Pada bab 5 ini hanya akan membahas kesimpulan dan saran dari hasil kerja praktik di badan Informasi Geospasial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar